MAKALAH SISTEM PAKAR
Oleh
DEDE
RUSMANA
A3.1200002
Program Studi Sistem Informasi
Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK)
Sumedang
2012/2013
DAFTAR
ISI
1.
Pendahuluan.........................................................................................
2.
Latar belakang......................................................................................
3.
Rumusan masalah.................................................................................
4.
Tujuan makalah.....................................................................................
5.
Pembahasan..........................................................................................
6.
Defenisi sistem pakar............................................................................
7.
Alasan penggunaan
sistem pakar..........................................................
8.
Ciri-ciri sistem pakar.............................................................................
9.
Keuntungan dan
kelemahan sistem pakar............................................
10.
Sistem pakar bengkel............................................................................
11.
Penutup.................................................................................................
12.
Daftar pustaka......................................................................................
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
Keunggulan
manusia dibanding dengan makhluk lainnya terletak pada kecerdasannya. Dengan
kecerdasannya manusia menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Manusia
kemudian diciptakan berbagai macam karya termasuk salah satunya adalah
komputer. Dalam era komputer,peran komputer sangat besar untuk meringankan
pekerjaan manusia karena dapat mengolah data dalam jumlah yang besar dengan
tingkat ketelitian yang tinggi. Penerapan komputer juga dilakukan pada berbagai
bidang ilmu termasuk diantarannya dalam bidang Bengkel Mobil. Sebagai salah
satu negara yang sedang berkembang sudah tentu indonesia membutuhkan tenaga
kerja yang potensial dan memiliki kriteria yang sesuai dengan pekerjaannya
untuk mendukung perkembangan dan kemajuan negara indonesia.
Oleh
sebab itu perusahaan Bengkel Mobil membutuhkan seorang pakar yang dapat
menangani masalah di bagian-bagian perusahaan. Akan tetapi perusahaan belum
tentu dapat memakai seorang pakar karena dipandang dari segi keuangan
perusahaan maupun waktu pakar tersebut. Dengan adanya masalah di atas, maka
peranan komputer akan sangat diperlukan dalam membantu perusahaan.untuk
mengatasi masalah tersebut. Oleh karena itu, maka dibuatlah suatu sistem pakar
untuk memudahkan perusahaan dalam bidang Bengkel Mobil.
1.2.
Rumusan Masalah
Rumusan masalah makalah ini menjelaskan
tentang :
1.
Defenisi sistem pakar
2.
Alasan menggunakan
sistem pakar
3.
Ciri-ciri sistem pakar
4.
Keuntungan dan
kelemahan sistem pakar
5.
Contoh sistem pakar
bengkel mobil
1.3.Tujuan Makalah
Untuk memenuhi salah satu syarat tugas
malah sistem pakar mata kuliah pengantar sistem informasi.
PEMBAHASAN
2.1.
Defenisi Sistem Pakar
Pakar
adalah orang yang memiliki pengetahuan,penilaian,pengalaman,metode khusus,
serta kemampuan untuk menerapkan bakat ini dalam memberi nasihat dan memecahkan
masalah. Misalnya seorang dokter, penasehat keuangan, pakar mesin mobil, dll.
Kepakaran
(expertise) adalah pengetahuan yang ekstensif (meluas) dan spesifik yang
diperoleh melalui rangkaian pelatihan, membaca, dan pengalaman. Pengetahuan
membuat pakar dapat mengambil keputusan secara lebih baik dan lebih cepat
daripada non-pakar dalam memecahkan problem yang kompleks. Kepakaran mempunyai
sifat berjenjang,pakar top memiliki pengetahuan lebih banyak daripada junior.
Sistem
pakar adalah : sistem yang berusaha
mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelasaikan
masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli.
Sistem
pakar dicipatakan tidak untuk menggantikan kedudukan seorang pakar tetapi
memasyarakatkan pengetahuan dan pengalaman pakar tersebut. Tujuan dari sebuah
sistem pakar adalah untuk mentransfer kepakaran yang dimiliki oleh seorang
pakar kedalam komputer, dan kemudian kepada orang lain (nonexpert).
Bentuk
umum sistem pakar adalah suatu program yang dibuat berdasarkan suatu set aturan
yang menganalisis informasi ( biasanya diberikan oleh pengguan suatu sistem)
mengenai suatu kelas masalah spesifik serta analisis matematis dari masalah
tersebut.
Sistem
pakar memberikan banyak keuntungan bagi operasi perusahaan dan manajer, tetapi
memiliki keterbatasan significan. Artificial intelliegence merupakan suatu
aktivitas untuk menyediakan berbagai mesin seperti komputer dengan menampilkan
perilaku dengan penalaran yang cerdas apabila diamati sebagai manusia
artificial intelliegence menyajika berbagai aplikasi komputer yang canggih
untuk menyamai berbagai jenis penalaran manusia.
SP
dikembangkan pertama kali oleh komunitas AI tahun 1960-an. SP yang pertama
adalah General Purpose Problem Solver (GPS) yang dikembangkan oleh Newel Simon.
2.2. Alasan Penggunaan Sistem Pakar
Terdapat
beberapa alasan bagi suatu perusahaan untuk mengadopsi sistem pakar :
a)
Pakar di suatu
perusahaan/instansi bisa pensiun, keluar, atau telah meninggal .
Suatu
aplikasi sistem pakar dapat di perbanyak dan disebarluaskan dengan mudah dan
cepat. Hal ini berarti telah memperbanyak jumlah pakar dan memperluas jangkauan
aksesnya.
b)
Pengetahuan perlu di
dokumentasikan atau di analisis.
Penyimpanan
data-data pengetahuan kedalam database dengan lengkap dan terperacaya
menyebabkan informasi yang dibutuhkan bisa di akses dalam jangka waktu yang
cukup lama.
c)
Sistem pakar
memungkinkan pengetahuan ditransfer lebih mudah dengan biaya lebih rendah.
Sehingga
seseorang yang berkonsultasi dengan sistem tersebut seolah-olah berkonsultasi
dengan pakar aslinnya.
d)
Sistem pakar dapat
menyediakan kepakaran setiap waktu dan berbagai lokasi.
Efesiensi
waktu, namun sistem atau orang biasa/awam yang terlibat di dalamnya bekerja
layaknya seorang pakar.
e)
Secara otomatis mengerjakan
tugas-tugas rutin yang membutuhkan seorang pakar.
f)
Seorang pakar mahal dan
langka
Efesiensi
kerja, karena sistem biaya yang dikeluarkan untuk perancangan , implementasi
dan perawatan (maintenance) sistem pakar relatif lebih murah dan tidak mengenal
sifat lelah/lupa dll. Hal ini berimbas pada meningkatnya produktivitas dan
kinerja perusahaan.
2.3. Ciri-ciri Sistem Pakar
Ciri-ciri
sistem pakar adalah :
a) Memiliki
fasilitas informasi yang handal
b) Mudah
dimodifikasi
c) Dapat
digunakan dalam berbagai jenis komputer
d) Memiliki
kemampuan untuk belajar beradaptasi
e) Bekerja
secara sistematis berdasarkan pengetahuan dan mekanisme tertentu.
f) Pengambilan
keputusan berdasarkan kaidah-kaidah tertentu dan dapat merespons masukan user
(melalui kotak dialog)
g) Dapat
menalar data-data yang tidak pasti dan dapat memberikan beberapa alasan
pemilihan.
h) Dikembangkan
secara bertahap dan terbatas pada bidang keahlian tertentu saja.
Bentuk SP :
-
Berdiri sendiri. Sistem
bentuk ini merupakan s/w yang berdiri sendiri tidak tergabung dengan s/w lain.
-
Tergabung. Sitem ini
merupakan bagian program yang terkandung di dalam suatu algoritma (konvesional)
-
Menghubungkan ke s/w
lain. Bentuk ini biasanya merupakan SP yang menghubungkan ke suatu paket
program tertentu .
-
Sistem mengabdi. Sistem
ini merupakan bagian dari komputer khusus yang digabungkan dengan suatu fungsi
tertentu.
2.4. Keuntungan dan Kelemahan Sistem Pakar
1. Memungkinkan
orang awam bisa mengerjakan pekrjaan orang ahli
2. Menyederhanakan
pekerjaan dan meningkatnya efesiensi kerja
3. Bisa
melakukan proses secara berulang secara otomatis
4. Menyimpan
pengetahuan dan keahlian para pakar
5. Meningkatkan
output dan produktivitas
6. Menigkatkan
kualitas
7. Mampu
mengambil dan melestarikan keahlian para pakar
8. Mampu
beroperasi dalam lingkungan berbahay
9. Memiliki
kemampuan untuk mengakses pengetahuan
10. memiliki
realibilitas
11. meningkatkan
kapabilitas system computer
12. memiliki
kemampuan untuk bekerja dengan informasi yang tidak lengkap dan mengandung
ketidakpastian.
13. Sebagai
media pelengkap dan pelatihan
14. Meningkatkan
kapabilitas dalam menyelasaikan masalah.
15. Menghemat
waktu dalam mengambil keputusan.
2.
Kelemahan
SP
1. Biaya
yang di perlukan untuk membuat dan memeliharanya mahal
2. Sulit
dikembangkan. Hal ini erat kaitannya dengan ketersedian pakar dalam bidangnya.
3. System
Pakar tidak 100% bernilai benar.
Sistem pakar tidak dapat menangani hal
yang bersifat judgement (pertimbangan atau intuisi). Sistem pakar memberikan
hal yang pasti, sehingga keputusan akhir pengambilan keputusan jika melibatkan
kebijaksanaan dan institusi masih tetap di tangan manajemen.
2.5. Sistem Pakar Bengkel Mobil
Contoh sistem pakar bengkel mobil
Ini
adalah contoh sistem pakar sederhana, yang bertujuan untuk mencari apa yang
salah sehingga mesin mobil pelanggan yang tidak mau hidup, dengan memberikan
gejala-gejala yang teramati. Anggap sistem pakar kita memiliki aturan-aturan
berikut :
1. JIKA
mesin_mendapatkan_bensin DAN starter_dapat_dihidupkan MAKA
ada_masalah_dengan_pengapian
2. JIKA
TIDAK BENAR starter_dapat_dihidupkan DAN TIDAK BENAR lampu_menyala MAKA
ada_masalah_dengan_aki
3. JIKA
TIDAK BENAR starter_dapat_dihidupkan DAN lampu_menyala MAKA
ada_masalah_dengan_starter
4. JIKA
ada_bensin_dalam_tangki_bahan_bakar MAKA mesin_mendapatkan_bensin
Terdapat 3 masalah yang mungkin, yaitu :
ada_masalah_dengan_pengapian, ada _masalah_dengan_aki dan
ada_masalah_dengan_starter.
Dengan sistem
terarah –tujuan (goal-driven), kita hendak membuktikan keberadaan setiap
masalah tadi.
Pertama, sistem pakar berusaha untuk
membuktikan kebenaran ada_masalah_dengan_pengapian. Disini aturan 1 dapat
digunakan, sehingga sistem pakar akan manset goal baru untuk membuktikan apakah
mesin_mendapatkan_bensin serta starter_dapat_dihidupkan. Untuk membuktikannya
,aturan 4 dapat digunakan, dengan goal baru untuk membuktikan
mesin_mendapatkan_bensin. Karena tidak ada aturan lain yang dapat digunakan
menyimpulkannya,sedangkan sistem belum memperoleh solusinya, maka sistem paka
kemudian bertanya kepada pelanggan “apakah ada bensin di tangkibahan bakar?”.
Sekarang , katakanlah jawaban klien adalah “Ya”, jawaban ini kemudian di catat,
sehingga klien tidak akan ditanya lagi dengan pertanyaan yang sama.
Nah, karena sistem sekarang sudah dapat
membuktikan bahwa mesin mendapatkan bensin , maka sistem sekarang berusaha
mengetahui apakah starter_dapat_dihidupkan. Karena sistem belum tahu mengenai
hal ini, sementara tidak ada aturan lagi yang dapat menyimpulkannya, maka
sistem pakar bertanya lagi ke klien: “apakah starter dapat dihidupkan?”.
Misalkan jawabannya adalah “TIDAK”. Maka tidak ada lagi aturan yang dapat
memkbuktikan ada_masalah_dengan_pengapian, sehingga sistem pakar berkesimpulan
bahwa hal ini bukanlah solusi dari problem yang ada , dan kemudian melihat
hipotesis berikutnya : ada_masalah_dengan_aki.sudah diketahui (dibuktikan)bahwa
mesin tidak dapat di starter ,sehingga yang harus dibuktikan adalah bahwa lampu
tidak menyala. Sistem pakar kemudian bertanya : “APAKAH LAMPU MENYALA?”
misalkan jwabanya “TIDAK”, maka sudah terbukti bahwa ada masalah dengan aki.
Sistem ini
mungkin berhenti sampai disini, tetapi biasanya ada kemungkinan terdapat lebih
dari satu solusi ( misalnya terdapat lebih dari satu keruksakan), atau ada
kemungkinan terdapat solusi lain yang lebih tepat, sehingga biasanya hipotesis
diperiksa kebenarannya. Sistem pakar ini kemudian mencoba membuktikan
bahwa ada_ masalah_dengan_starter, namun
dari fakta yang sudah diperoleh ,yaitu lampu tidak menyala, maka pembuktiannya
menjadi gagal.dengan demikian solusi yang diberikan oleh sistem pakar adalah ada
masalah dengan aki.
PENUTUP
Kesimpulan
Dari artikel di
atas ,saya dapat menarik kesimpulan bahwa sistem pakar adalah sistem yang
berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat
menyelesaikan masalah yang seperti biasa dilakukan oleh para ahli’
Ada beberapa hal penting yang perlu
diperhatikan bahwa,secanggih apapun suatu sistem atau sebesar apapun basis
pengetahuan di miliki, tentu saja ada kelemahannya sebagai konsekuensi logis
kelemahan manusia sebagai penyusun elemen-elemnya. Bahawa sistem tidak memiliki
inisiatif untuk melakukan suatu tindakan diluar dari apa yang telah
diprogramkan untuknya.
Daftar Pustaka
-gordon B. Davis (1998) Kerangka dasar Sistem Informasi Manajemen:
Pengantar Seri Manajemen No: 90. A, PT. Pustaka Binaman Pressindo, 1988.
−
Prof.Dr.Onong
Uchjana Effendy.M.A, SISTEM INFORMASI MANAJEMEN. Penerbit CV- Mandar Maju,
Bandung, 1989.
−
McLeod,
Raymond, Management Information System, 7th ed., Prentice Hall, NewJersey, 1998.
−
Kusumadewi,
Sri. Artificial Intelligence Teknik dan Aplikasinya. Yogyakarta :Graha Ilmu. 2003
−
Jeffrey D. Ullman,
Principles
of Database and knowledge-Base Systems, Volume 2
,W H Freeman, 1999.
−
B.G. Buchaman and E.H. Shortliffe. Rule-Based Expert Systems: The
MYCINExperiments of the Stanford Heuristic Programming Project. Addison-Wesley,1984
MAKALAH SISTEM PAKAR
Oleh
DEDE
RUSMANA
A3.1200002
Program Studi Sistem Informasi
Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK)
Sumedang
2012/2013
DAFTAR
ISI
1.
Pendahuluan.........................................................................................
2.
Latar belakang......................................................................................
3.
Rumusan masalah.................................................................................
4.
Tujuan makalah.....................................................................................
5.
Pembahasan..........................................................................................
6.
Defenisi sistem pakar............................................................................
7.
Alasan penggunaan
sistem pakar..........................................................
8.
Ciri-ciri sistem pakar.............................................................................
9.
Keuntungan dan
kelemahan sistem pakar............................................
10.
Sistem pakar bengkel............................................................................
11.
Penutup.................................................................................................
12.
Daftar pustaka......................................................................................
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
Keunggulan
manusia dibanding dengan makhluk lainnya terletak pada kecerdasannya. Dengan
kecerdasannya manusia menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Manusia
kemudian diciptakan berbagai macam karya termasuk salah satunya adalah
komputer. Dalam era komputer,peran komputer sangat besar untuk meringankan
pekerjaan manusia karena dapat mengolah data dalam jumlah yang besar dengan
tingkat ketelitian yang tinggi. Penerapan komputer juga dilakukan pada berbagai
bidang ilmu termasuk diantarannya dalam bidang Bengkel Mobil. Sebagai salah
satu negara yang sedang berkembang sudah tentu indonesia membutuhkan tenaga
kerja yang potensial dan memiliki kriteria yang sesuai dengan pekerjaannya
untuk mendukung perkembangan dan kemajuan negara indonesia.
Oleh
sebab itu perusahaan Bengkel Mobil membutuhkan seorang pakar yang dapat
menangani masalah di bagian-bagian perusahaan. Akan tetapi perusahaan belum
tentu dapat memakai seorang pakar karena dipandang dari segi keuangan
perusahaan maupun waktu pakar tersebut. Dengan adanya masalah di atas, maka
peranan komputer akan sangat diperlukan dalam membantu perusahaan.untuk
mengatasi masalah tersebut. Oleh karena itu, maka dibuatlah suatu sistem pakar
untuk memudahkan perusahaan dalam bidang Bengkel Mobil.
1.2.
Rumusan Masalah
Rumusan masalah makalah ini menjelaskan
tentang :
1.
Defenisi sistem pakar
2.
Alasan menggunakan
sistem pakar
3.
Ciri-ciri sistem pakar
4.
Keuntungan dan
kelemahan sistem pakar
5.
Contoh sistem pakar
bengkel mobil
1.3.Tujuan Makalah
Untuk memenuhi salah satu syarat tugas
malah sistem pakar mata kuliah pengantar sistem informasi.
PEMBAHASAN
2.1.
Defenisi Sistem Pakar
Pakar
adalah orang yang memiliki pengetahuan,penilaian,pengalaman,metode khusus,
serta kemampuan untuk menerapkan bakat ini dalam memberi nasihat dan memecahkan
masalah. Misalnya seorang dokter, penasehat keuangan, pakar mesin mobil, dll.
Kepakaran
(expertise) adalah pengetahuan yang ekstensif (meluas) dan spesifik yang
diperoleh melalui rangkaian pelatihan, membaca, dan pengalaman. Pengetahuan
membuat pakar dapat mengambil keputusan secara lebih baik dan lebih cepat
daripada non-pakar dalam memecahkan problem yang kompleks. Kepakaran mempunyai
sifat berjenjang,pakar top memiliki pengetahuan lebih banyak daripada junior.
Sistem
pakar adalah : sistem yang berusaha
mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelasaikan
masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli.
Sistem
pakar dicipatakan tidak untuk menggantikan kedudukan seorang pakar tetapi
memasyarakatkan pengetahuan dan pengalaman pakar tersebut. Tujuan dari sebuah
sistem pakar adalah untuk mentransfer kepakaran yang dimiliki oleh seorang
pakar kedalam komputer, dan kemudian kepada orang lain (nonexpert).
Bentuk
umum sistem pakar adalah suatu program yang dibuat berdasarkan suatu set aturan
yang menganalisis informasi ( biasanya diberikan oleh pengguan suatu sistem)
mengenai suatu kelas masalah spesifik serta analisis matematis dari masalah
tersebut.
Sistem
pakar memberikan banyak keuntungan bagi operasi perusahaan dan manajer, tetapi
memiliki keterbatasan significan. Artificial intelliegence merupakan suatu
aktivitas untuk menyediakan berbagai mesin seperti komputer dengan menampilkan
perilaku dengan penalaran yang cerdas apabila diamati sebagai manusia
artificial intelliegence menyajika berbagai aplikasi komputer yang canggih
untuk menyamai berbagai jenis penalaran manusia.
SP
dikembangkan pertama kali oleh komunitas AI tahun 1960-an. SP yang pertama
adalah General Purpose Problem Solver (GPS) yang dikembangkan oleh Newel Simon.
2.2. Alasan Penggunaan Sistem Pakar
Terdapat
beberapa alasan bagi suatu perusahaan untuk mengadopsi sistem pakar :
a)
Pakar di suatu
perusahaan/instansi bisa pensiun, keluar, atau telah meninggal .
Suatu
aplikasi sistem pakar dapat di perbanyak dan disebarluaskan dengan mudah dan
cepat. Hal ini berarti telah memperbanyak jumlah pakar dan memperluas jangkauan
aksesnya.
b)
Pengetahuan perlu di
dokumentasikan atau di analisis.
Penyimpanan
data-data pengetahuan kedalam database dengan lengkap dan terperacaya
menyebabkan informasi yang dibutuhkan bisa di akses dalam jangka waktu yang
cukup lama.
c)
Sistem pakar
memungkinkan pengetahuan ditransfer lebih mudah dengan biaya lebih rendah.
Sehingga
seseorang yang berkonsultasi dengan sistem tersebut seolah-olah berkonsultasi
dengan pakar aslinnya.
d)
Sistem pakar dapat
menyediakan kepakaran setiap waktu dan berbagai lokasi.
Efesiensi
waktu, namun sistem atau orang biasa/awam yang terlibat di dalamnya bekerja
layaknya seorang pakar.
e)
Secara otomatis mengerjakan
tugas-tugas rutin yang membutuhkan seorang pakar.
f)
Seorang pakar mahal dan
langka
Efesiensi
kerja, karena sistem biaya yang dikeluarkan untuk perancangan , implementasi
dan perawatan (maintenance) sistem pakar relatif lebih murah dan tidak mengenal
sifat lelah/lupa dll. Hal ini berimbas pada meningkatnya produktivitas dan
kinerja perusahaan.
2.3. Ciri-ciri Sistem Pakar
Ciri-ciri
sistem pakar adalah :
a) Memiliki
fasilitas informasi yang handal
b) Mudah
dimodifikasi
c) Dapat
digunakan dalam berbagai jenis komputer
d) Memiliki
kemampuan untuk belajar beradaptasi
e) Bekerja
secara sistematis berdasarkan pengetahuan dan mekanisme tertentu.
f) Pengambilan
keputusan berdasarkan kaidah-kaidah tertentu dan dapat merespons masukan user
(melalui kotak dialog)
g) Dapat
menalar data-data yang tidak pasti dan dapat memberikan beberapa alasan
pemilihan.
h) Dikembangkan
secara bertahap dan terbatas pada bidang keahlian tertentu saja.
Bentuk SP :
-
Berdiri sendiri. Sistem
bentuk ini merupakan s/w yang berdiri sendiri tidak tergabung dengan s/w lain.
-
Tergabung. Sitem ini
merupakan bagian program yang terkandung di dalam suatu algoritma (konvesional)
-
Menghubungkan ke s/w
lain. Bentuk ini biasanya merupakan SP yang menghubungkan ke suatu paket
program tertentu .
-
Sistem mengabdi. Sistem
ini merupakan bagian dari komputer khusus yang digabungkan dengan suatu fungsi
tertentu.
2.4. Keuntungan dan Kelemahan Sistem Pakar
1. Memungkinkan
orang awam bisa mengerjakan pekrjaan orang ahli
2. Menyederhanakan
pekerjaan dan meningkatnya efesiensi kerja
3. Bisa
melakukan proses secara berulang secara otomatis
4. Menyimpan
pengetahuan dan keahlian para pakar
5. Meningkatkan
output dan produktivitas
6. Menigkatkan
kualitas
7. Mampu
mengambil dan melestarikan keahlian para pakar
8. Mampu
beroperasi dalam lingkungan berbahay
9. Memiliki
kemampuan untuk mengakses pengetahuan
10. memiliki
realibilitas
11. meningkatkan
kapabilitas system computer
12. memiliki
kemampuan untuk bekerja dengan informasi yang tidak lengkap dan mengandung
ketidakpastian.
13. Sebagai
media pelengkap dan pelatihan
14. Meningkatkan
kapabilitas dalam menyelasaikan masalah.
15. Menghemat
waktu dalam mengambil keputusan.
2.
Kelemahan
SP
1. Biaya
yang di perlukan untuk membuat dan memeliharanya mahal
2. Sulit
dikembangkan. Hal ini erat kaitannya dengan ketersedian pakar dalam bidangnya.
3. System
Pakar tidak 100% bernilai benar.
Sistem pakar tidak dapat menangani hal
yang bersifat judgement (pertimbangan atau intuisi). Sistem pakar memberikan
hal yang pasti, sehingga keputusan akhir pengambilan keputusan jika melibatkan
kebijaksanaan dan institusi masih tetap di tangan manajemen.
2.5. Sistem Pakar Bengkel Mobil
Contoh sistem pakar bengkel mobil
Ini
adalah contoh sistem pakar sederhana, yang bertujuan untuk mencari apa yang
salah sehingga mesin mobil pelanggan yang tidak mau hidup, dengan memberikan
gejala-gejala yang teramati. Anggap sistem pakar kita memiliki aturan-aturan
berikut :
1. JIKA
mesin_mendapatkan_bensin DAN starter_dapat_dihidupkan MAKA
ada_masalah_dengan_pengapian
2. JIKA
TIDAK BENAR starter_dapat_dihidupkan DAN TIDAK BENAR lampu_menyala MAKA
ada_masalah_dengan_aki
3. JIKA
TIDAK BENAR starter_dapat_dihidupkan DAN lampu_menyala MAKA
ada_masalah_dengan_starter
4. JIKA
ada_bensin_dalam_tangki_bahan_bakar MAKA mesin_mendapatkan_bensin
Terdapat 3 masalah yang mungkin, yaitu :
ada_masalah_dengan_pengapian, ada _masalah_dengan_aki dan
ada_masalah_dengan_starter.
Dengan sistem
terarah –tujuan (goal-driven), kita hendak membuktikan keberadaan setiap
masalah tadi.
Pertama, sistem pakar berusaha untuk
membuktikan kebenaran ada_masalah_dengan_pengapian. Disini aturan 1 dapat
digunakan, sehingga sistem pakar akan manset goal baru untuk membuktikan apakah
mesin_mendapatkan_bensin serta starter_dapat_dihidupkan. Untuk membuktikannya
,aturan 4 dapat digunakan, dengan goal baru untuk membuktikan
mesin_mendapatkan_bensin. Karena tidak ada aturan lain yang dapat digunakan
menyimpulkannya,sedangkan sistem belum memperoleh solusinya, maka sistem paka
kemudian bertanya kepada pelanggan “apakah ada bensin di tangkibahan bakar?”.
Sekarang , katakanlah jawaban klien adalah “Ya”, jawaban ini kemudian di catat,
sehingga klien tidak akan ditanya lagi dengan pertanyaan yang sama.
Nah, karena sistem sekarang sudah dapat
membuktikan bahwa mesin mendapatkan bensin , maka sistem sekarang berusaha
mengetahui apakah starter_dapat_dihidupkan. Karena sistem belum tahu mengenai
hal ini, sementara tidak ada aturan lagi yang dapat menyimpulkannya, maka
sistem pakar bertanya lagi ke klien: “apakah starter dapat dihidupkan?”.
Misalkan jawabannya adalah “TIDAK”. Maka tidak ada lagi aturan yang dapat
memkbuktikan ada_masalah_dengan_pengapian, sehingga sistem pakar berkesimpulan
bahwa hal ini bukanlah solusi dari problem yang ada , dan kemudian melihat
hipotesis berikutnya : ada_masalah_dengan_aki.sudah diketahui (dibuktikan)bahwa
mesin tidak dapat di starter ,sehingga yang harus dibuktikan adalah bahwa lampu
tidak menyala. Sistem pakar kemudian bertanya : “APAKAH LAMPU MENYALA?”
misalkan jwabanya “TIDAK”, maka sudah terbukti bahwa ada masalah dengan aki.
Sistem ini
mungkin berhenti sampai disini, tetapi biasanya ada kemungkinan terdapat lebih
dari satu solusi ( misalnya terdapat lebih dari satu keruksakan), atau ada
kemungkinan terdapat solusi lain yang lebih tepat, sehingga biasanya hipotesis
diperiksa kebenarannya. Sistem pakar ini kemudian mencoba membuktikan
bahwa ada_ masalah_dengan_starter, namun
dari fakta yang sudah diperoleh ,yaitu lampu tidak menyala, maka pembuktiannya
menjadi gagal.dengan demikian solusi yang diberikan oleh sistem pakar adalah ada
masalah dengan aki.
PENUTUP
Kesimpulan
Dari artikel di
atas ,saya dapat menarik kesimpulan bahwa sistem pakar adalah sistem yang
berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat
menyelesaikan masalah yang seperti biasa dilakukan oleh para ahli’
Ada beberapa hal penting yang perlu
diperhatikan bahwa,secanggih apapun suatu sistem atau sebesar apapun basis
pengetahuan di miliki, tentu saja ada kelemahannya sebagai konsekuensi logis
kelemahan manusia sebagai penyusun elemen-elemnya. Bahawa sistem tidak memiliki
inisiatif untuk melakukan suatu tindakan diluar dari apa yang telah
diprogramkan untuknya.
Daftar Pustaka
-gordon B. Davis (1998) Kerangka dasar Sistem Informasi Manajemen:
Pengantar Seri Manajemen No: 90. A, PT. Pustaka Binaman Pressindo, 1988.
−
Prof.Dr.Onong
Uchjana Effendy.M.A, SISTEM INFORMASI MANAJEMEN. Penerbit CV- Mandar Maju,
Bandung, 1989.
−
McLeod,
Raymond, Management Information System, 7th ed., Prentice Hall, NewJersey, 1998.
−
Kusumadewi,
Sri. Artificial Intelligence Teknik dan Aplikasinya. Yogyakarta :Graha Ilmu. 2003
−
Jeffrey D. Ullman,
Principles
of Database and knowledge-Base Systems, Volume 2
,W H Freeman, 1999.
−
B.G. Buchaman and E.H. Shortliffe. Rule-Based Expert Systems: The
MYCINExperiments of the Stanford Heuristic Programming Project. Addison-Wesley,1984
Tidak ada komentar:
Posting Komentar